Sabtu 31 May 2014 20:20 WIB

Jepang Tertarik Bangun Kereta Cepat di Indonesia Senilai Rp 18 Triliun

Red: Erik Purnama Putra
 Menteri BUMN Dahlan Iskan (keempat kanan) bersama Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono (kanan) meninjau Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumut, Kamisi (25/7).   (Antara/Septianda Perdana)
Menteri BUMN Dahlan Iskan (keempat kanan) bersama Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono (kanan) meninjau Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumut, Kamisi (25/7). (Antara/Septianda Perdana)

EKBIS.CO, SOLO - Kementerian Perhubungan Jepang dan Indonesia yang melakukan pertemuan kerja sama di bidang transportasi tertarik rencana pembangunan kereta api cepat atau High Speed Rail untuk mengatasi kemacepatan di kota.

Pertemuan tingkat Wakil Menteri Perhubungan RI-Jepang yang dilakukan setahun sekali di bidang transportasi tersebut, dilakukan oleh Wamenhub Indonesia Bambang Susantono dan Wamenhub Jepang Ryuji Masuno serta melibatkan BUMN maupun swasta di Kota Solo, Jateng, Sabtu (31/5).

Bambang Susantono mengatakan, pertemuan tersebut merupakan yang kelima, dan tidak hanya melibatkan sektor pemerintah kedua negara saja, banyak melibatkan Badan Usaha Milik Negara maupun swasta bergerak di bidang transportasi darat, laut, udara, perkeretaapian, dan logistik.

Menurut dia, Jepang tertarik dengan rencana proyek kereta api cepat atau High Speed Rail yang dibangun jalur kota dengan Bandara Soekarno-Hatta dan Jakarta-Surabaya yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 18 triliun.

Selain itu, Jepang juga tertarik pembangunan bandara kecil di daerah-daerah pelosok, Kapal Roro dari Singapura ke Jakarta, Pelabuhan Cilamaya, landasan ketiga Bandara Soekarno-Hatta, bandara baru di Karawang, dan sistim navigasi di Indonesia. "Pembangunan jalur kereta cepat itu, merupakan transportasi massal yang dapat mengurangi kemacetan di kota," tuturnya.

Menurut Bambang, tujuan dilakukan kerja sama dengan Jepang tersebut antara lain berperan serta dalam pembangunan trasportasi di Indonesia degan penyusunan kebijakan di bidang Transportasi dan peningkatan insfrastruktur. Selain itu, lanjut dia, peningkatan kegiatan-kegiatan yang menjadi kepentngan bersama dengan pertukaran kebijakan, teknologi, dan pengalaman administrasi serto trasportasi.

Bambang menjelaskan, pertemuan dengan Jepang tersebut dibagi menjadi dua sesi, yakni plenary dan working group. Pada sesi plenary pertemuan dipimpin langsung oleh Wamenhub kedua negara, sedangkan working group dibagi menjadi empat kelompok delegasi dari Indonesia maupun Jepang.

Wamenhub Jepang Ryuji Masuno menjelaskan, pihaknya sependapat dengan Wamenhub Indonesia forum tersebut merupakan tukar menukar informasi kedua belah pihak. "Kami ingin mengkongkritkan proyek soal trasportasi di Indonesia ke depan," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement