EKBIS.CO, JAKARTA-- Terjadi penurunan ekspor dari berbagai sektor perdagangan. Nilai ekspor Indonesia pada April 2014 mencapai 14,29 dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 5,92 persen dibanding ekspor Maret 2014.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan ekspor dari 15,192,6 juta dolar AS menjadi 14,293,9 juta dolar AS. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penurunan ekspor mencapai 3,16 persen.
Penurunan ekspor di bulan April 2014 disebabkan menurunnya ekspor non migas sebesar 7,09 persen dari nilai 12.551,3 juta dolar AS menjadi 11,661,7 juta dolar AS. Ekspor migas juga mengalami penurunan sebesar 0,35 persen, yaitu dari 2,641,3 juta menjadi 2.632,2 juta dolar AS. "Secara kumulatif pada Januari-April terjadi penurunan di semua sektor. Kecuali gas masih meningkat 5,04 persen," ujar Kepala BPS Suryamin, Senin (2/6).
Ekspor non migas pada April 2014 mencapai 11,66 miliar dolar AS. Nilai ini mengalami penurunan 7,09 persen dibanding Maret 2014 . Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan sebesar 5,26 persen. Penurunan terjadi pada lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar 916,5 juta dolar AS atau sekitar 46,62 persen.
Sementara itu nilai impor Indonesia April 2014 naik 11,93 persen dibanding Maret 2014 dengan nilai 16,26 miliar dolar AS. Namun bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu nilainya turun 1,26 persen.
Penurunan ini juga dipengaruhi impor non migas yang mengalami peningkatan cukup tajam sebesar 19,32 persen. "Mudah-mudahan ini karena ekspor minyak mentah turun untuk diolah di dalam negeri," lanjut Suryamin.
Secara kumulatif nilai impor Januari-April 2014 mencapai 59,49 miliar dolar AS atau turun 4,23 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas sebesar 14,70 miliar dolar AS (turun 2,94 persen) dan impor nonmigas sebesar 44,79 miliar dolar AS (turun 4,64 persen).
Saat ini nilai neraca perdagangan Indonesia April 2014 mengalami defisit sebesar 1,96 miliar dolar AS. Defisit nilai perdagangan Indonesia disebabkan oleh defisitnya sektor migas dan non migas masing-masing sebesar 1,07 miliar dolar AS dan 0,89 miliar dolar AS.
Sementara dari sisi volume perdagangan, pada April 2014 neraca volume perdagangan Indonesia surplus sebesar 31,80 juta ton. Hal ini didorong oleh surplusnta neraca sektor nonmigas sebesar 32,34 juta. Sebaliknya neraca perdaangan sektor migas defisit 0,54 juta ton.