EKBIS.CO, JAKARTA -- Hingga akhir 2013, bisnis asuransi mikro Allianz Life Indonesia tumbuh diatas 10 persen. Keberhasilan ini, menurut direksi Allianz karena perseroan berhasil menyederhanakan produk sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat.
Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Joachim Wessling, menyatakan pertumbuhan asuransi Mikro Allianz Indonesia, termasuk segmen mass market, sampai akhir 2013 mencapai 33,6 persen. Dengan total Pendapatan Premi Bruto (GWP) sebesar Rp 84,36 miliar. Angka ini meningkat pesat jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2012 yaitu Rp 63,12 milliar.
Pertumbuhan GWP asuransi mikro, tutur dia disebabkan oleh pertumbuhan jumlah tertanggung yang telah mencapai 2.684. 023 tertanggung. Angka tertanggung atau meningkat 93,7 persen dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 1.385.600 tertanggung.
Ia mengatakan pertumbuhan jumlah tertanggung yang pesat terutama dipicu oleh pertumbuhan organik dari partner distribusi. Selain itu, tentunya tidak lepas dari kepercayaan besar para mitra distribusi tersebut kepada Allianz. ''Kepercayaan ini kita bangun tidak dalam sekejap, melainkan melalui proses yang cukup lama,'' tutur dia dalam rilis yang diterima ROL, Kamis (12/6).
Ia juga mengatakan, peningkatan ini juga membuktikan bahwa pelayanan asuransi mikro harus sesuai Grand Design Asuransi Mikro Indonesia yang diluncurkan oleh OJK. Artinya prinsip harus sederhana, mudah, ekonomis dan cepat.
Pada tahun 2013, lebih dari 6,000 ahli waris nasabah telah merasakan manfaat asuransi melalui penerimaan dana klaim dari Allianz sebesar Rp 9,97 miliar. Pembayaran klaim terbesar masih berasal dari nasabah produk asuransi jiwa kredit (credit life).