Selasa 01 Jul 2014 21:41 WIB

KKP Seleksi Ulang 24 Eksportir ke Rusia

Red: Esthi Maharani
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Foto: rri.co.id
Kementerian Kelautan dan Perikanan

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan menyeleksi ulang 24 perusahaan agar bisa kembali mengeskpor ikan ke Rusia yang sejak 1 Juli 2013 dihentikan.

"Perusahaan-perusahaan kami seleksi ulang, mudah-mudahan yang memenuhi persyaratan akan dibuka kembali untuk ekspor," kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP Saut P Hutagalung di sela-sela rapat panitia Codex Indonesia di Jakarta, Selasa (1/7).

Pasalnya, ketiga negara, yakni Rusia, Belarusia dan Kazakhstan menganut sistem bea cukai "custom union" memberlakukan persyaratan yang sulit, seperti perusahaan-perusahaan pengekspor ikan di Indonesia harus mempunyai alat-alat seperti, uji radioaktif, uji arsenik dan zat-zat racun lainnya.

"Uji ini tidak diperlukan, masa ada zat-zat racun yang sengaja dimasukkan di perairan Indonesia, kita 'kan enggak punya alat seperi itu, kalau Jepang mungkin ada," katanya.

Menurut Saut, persyaratan tersebut memberatkan para pelaku usaha karena beban biayanya yang sangat tinggi dan cenderung mengada-ada.

Namun, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk menyosialisasikan, memberikan penjelasan mengenai syarat-syarat tersebut dan menyeleksi kembali 24 perusahaan yang telah diajukan.

Sebelum diberlakukannya peraturan yang berlaku ke semua negara tersebut, lanjut dia, jumlah perusahaan yang melakukan ekspor mencapai ratusan.

Saut juga mengatakan pada awalnya, ketiga negara tersebut tidak mau lagi menerima impor ikan dari Indonesia karena berlaku umum dan tidak melihat per perusahaan.

"Kalau begitu, kita akan 'deadlock' tidak bisa ekspor sama sekali. Kita (berupaya) keras kemarin (bernegosiasi) karena enggak bisa begitu, dua-duanya butuh, kita butuh ekspor, dia butuh impor, harus 'fair'," katanya.

Dia mengaku optimistis dari 24 perusahaan tersebut, minimal tiga perusahaan lolos, mengingat ekspor komoditas udang, minyak ikan dan tuna segar masih besar, meskipun nilai ekspornya dikhawatirkan turun mencapai 50 juta dolar AS.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement