EKBIS.CO, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pelatihan pada guru-guru ekonomi se-Indonesia. Pelatihan dilakukan karena berdasarkan survei OJK pada berbagai kalangan masyarakat, seperti pelajar dan ibu rumah tangga, tingkat literasi keuangan dan pemahaman terhadap produk lembaga jasa keuangan masih rendah.
Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Soetiono mengatakan, rendahnya tingkat literasi dan utilisasi keuangan sangat memprihatinkan.
"Padahal ada korelasi positif antara tingkat literasi dan kesejahteraan. Tingkat literasi yang tinggi akan mendorong masyarakat meningkatkan kesejahteraan," ujar Kusumaningtuti yang ditemui di sela-sela acara Training for Trainers untuk Guru Ekonomi Seluruh Indonesia, Rabu (2/7).
Sebanyak 70 guru hadir dalam acara tersebut. Setiap provinsi diwakili dua orang guru. Khusus untuk DKI Jakarta diwakili oleh empat orang guru. Pemilihan guru tersebut dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam pelatihan tersebut, guru-guru diberi materi tentang OJK dan industri jasa keuangan. Materi tersebut terangkum dalam buku yang berjudul 'Mengenal Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan'. Penyusunan buku tersebut, selain bekerja sama dengan Kemendikbud, OJK juga menggandeng industri jasa keuangan.
Setelah mengikuti pelatihan, guru diharapkan dapat menyampaikan pengetahuan tentang OJK dan industri jasa keuangan kepada guru lainnya di provinsi masing-masing. Guru-guru tersebut kemudian akan memberikan pengayaan pada siswa kelas X.