Selasa 26 Nov 2024 15:14 WIB

OJK: Pilkada Serentak 2024 Dorong Optimisme Perbankan dan Ekonomi Domestik

Sektor transportasi, percetakan, akomodasi diyakini raih manfaat Pilkada Serentak

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga mengikuti simulasi pemungutan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2024 di Kantor Kelurahan Gambir, Jakarta, Ahad (17/11/2024). Simulasi tersebut dilakukan sebagai persiapan bagi para petugas KPPS dan warga mengenai tata cara pemungutan dan penghitungan suara pilkada serentak 2024 yang akan berlangsung pada 27 November mendatang. Simulasi yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya ini diikuti oleh 554 warga yang berasal dari kelurahan Gambir.
Foto: Republika/Prayogi
Warga mengikuti simulasi pemungutan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2024 di Kantor Kelurahan Gambir, Jakarta, Ahad (17/11/2024). Simulasi tersebut dilakukan sebagai persiapan bagi para petugas KPPS dan warga mengenai tata cara pemungutan dan penghitungan suara pilkada serentak 2024 yang akan berlangsung pada 27 November mendatang. Simulasi yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya ini diikuti oleh 554 warga yang berasal dari kelurahan Gambir.

EKBIS.CO,  JAKARTA – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024 diperkirakan memberikan dampak positif bagi perekonomian domestik, terutama melalui peningkatan konsumsi masyarakat dan aktivitas ekonomi lokal. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong optimisme kinerja perbankan di Kuartal IV/2024, sebagaimana tercermin dalam Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyampaikan bahwa hasil SBPO menunjukkan Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) berada di zona optimis, dengan nilai 66. Optimisme ini didukung oleh ekspektasi membaiknya kondisi makroekonomi domestik, peningkatan fungsi intermediasi perbankan, serta implementasi manajemen risiko yang prudent.

“Peningkatan konsumsi masyarakat, termasuk yang didorong oleh Pilkada serentak, menjadi faktor penting dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024. Belanja pemerintah yang meningkat selama persiapan dan pelaksanaan Pilkada menciptakan efek berganda yang signifikan terhadap ekonomi lokal, terutama bagi UMKM,” ujar Dian dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (26/11/2024).

Sektor-sektor seperti transportasi, percetakan, akomodasi, makanan, dan hiburan diperkirakan akan mendapat manfaat langsung dari kegiatan kampanye dan penyelenggaraan Pilkada. Kampanye calon kepala daerah mendorong permintaan tambahan yang menggerakkan ekonomi lokal, meningkatkan peredaran uang, serta menciptakan lapangan kerja sementara.

Hasil SBPO juga menunjukkan bahwa risiko perbankan di triwulan IV-2024 diperkirakan tetap terkendali dengan Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 55, yang berada dalam kategori manageable. Risiko kredit dan risiko pasar diyakini tetap terjaga, sementara kualitas kredit dan likuiditas perbankan diproyeksikan stabil.

Penyaluran kredit diperkirakan meningkat sejalan dengan pertumbuhan aktivitas usaha masyarakat yang lebih aktif. Hal ini juga didukung oleh proyeksi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diprediksi tumbuh positif akibat membaiknya kegiatan ekonomi dan upaya bank dalam menghimpun sumber dana.

“Dengan optimisme terhadap kinerja perbankan dan ekonomi nasional, kami percaya target dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2024 dapat tercapai. Pilkada serentak juga menjadi salah satu faktor penting yang memberi stimulus bagi perekonomian,” kata Dian.

Dian menambahkan, pelaksanaan Pilkada serentak tidak hanya menjadi momen politik penting, tetapi juga peluang untuk mendorong aktivitas ekonomi di berbagai daerah. Dengan peredaran uang yang meningkat dan dukungan konsumsi yang lebih tinggi, dampak positif ini diharapkan mampu memberikan dorongan tambahan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement