EKBIS.CO, JAKARTA -- Jakarta menurut anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Firdaus Ali butuh 870 juta meter kubik air bersih per tahun. Sayangnya sejauh ini kebutuhan air bersih baru terpenuhi 500 juta meter kubik per tahun.
Kebutuhan air bersih di Jakarta dipenuhi oleh dua perusahaan air minum, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) untuk wilayah barat Jakarta dan PT Aerta untuk wilayah selatan Jakarta.
Palyja sendiri saat ini baru memenuhi 61 persen dari total wilayah. Kepala Komunikasi Perusahaan Meyrita Maryanie mengungkapkan pihaknya bisa saja memenuhi kebutuhan air di Jakarta asalkan pemerintah bisa menyediakan pasokan sumber air baku baru.
"Jaringannya ada tapi airnya nggak ada. Itu yang saat ini terjadi bagaimana menambah air baku," kata Meyrita di Jakarta.
Diakui Meyrita sejak tahun 1998 sumber air baku untuk Jakarta tidak juga bertambah. Padahal kebutuhan air setiap tahunnya meningkat.
Palyja sendiri mendapat pasokan air baku dari Jatiluhur melalui Kalimalang dan kali Cisadane Tangerang melalui instalasi.
"Karena itu kami berharap ada tambahan sumber air baku lagi, dari kali Pesanggrahan atau Ciliwung misalnya. Areanya ada izin dari PAM dan pemerintah," katanya.