EKBIS.CO, JAYAPURA -- Manajemen PT Bursa Efek Indonesia menyatakan investor saham di Provinsi Papua meningkat cukup signifikan dalam dua tahun terakhir.
"Pada 2012 kami datang ke Papua untuk sosialisasi investasi pasar modal, dan saat itu baru sekitar 400 warga Papua yang menjadi investor saham. Kini, mencapai 775 orang," kata Kepala Kantor Perwakilan PT BEI Jayapura M Wira Adi Brata pada "sharing session" dna buka puasa bersama dengan wartawan di Jayapura, Senin petang.
Ia menyebutkan saat ini investor saham di Provinsi Papua terdata sebanyak 775 orang, dan 698 orang di antaranya merupakan pemegang sub rekening efek (SRE) aktif.
Dari jumlah investor saham itu, terbanyak di Kota dan Kabupaten Jayapura yang mencapai 529 orang, dan sebanyak 484 orang diantaranya merupakan pemegang SRE aktif.
Selanjutnya, di Kabupaten Mimika, sebanyak 99 orang, dan 91 orang diantaranya pemegang SRE aktif, Kebupaten Merauke sebanyak 56 orang, dan 47 orang diantaranya pemegang SRE aktif, dan Kabupaten Biak Numfor sebanyak 53 orang, dan 41 orang diantaranya pemegang SRE aktif.
Di Kabupaten Jayawijaya terdapat 14 investor saham, 13 diantaranya pemegang SRE aktif, Kabupaten Nabire sembilan investor saham, delapan diantaranya pemegang SRE aktif, dan Kabupaten Keerom sebanyak lima investor dan semuanya pemegang SRE aktif.
Di Kabupaten Yahukimo terdapat tiga investor saham dan dua diantaranya pemegang SRE aktif, dan Kabupaten Yapen Waropen memiliki dua investor saham dan dua-duanya pemegang SRE aktif.
Lima kabupaten lainnya di Provinsi Papua, masing-masing Asmat, Paniai, Sarmi, Tolikara, dan Yalimo, masing-masing memiliki satu investor saham, dan masih memegang SRE aktif.
"Di Provinsi Papua Barat, juga terdapat pemegang saham yang mencapai 139 orang dan 130 orang diantaranya pemegang SRE aktif, yang menyebar di tujuh kabupaten/kota," ujar Wira.
Rinciannya, di Kota dan Kabupaten Sorong terdapat 77 orang investor saham, 72 diantaranya pemegang SRE aktif, di Kabupaten Manokwari sebanyak 41 investor saham, 37 diantaranya pemegang SRE aktif, dan di Kabupaten Fak-Fak terdapat 13 investor saham dan semuanya pemegang SRE aktif.
Di Kabupaten Raja Ampat, dan Kabupaten Teluk Bintuni, masing-masing terdapat tiga investor saham dan semuanya masih memegang SRE aktif.
"Di Kabupaten Sorong Selatan ada dua investor saham, dan keduanya pemegang SRE aktif," ujarnya.
Wira menyebut, selain kalangan pengusaha di Papua dan Papua Barat, investor saham itu juga berasal dari kalangan mahasiswa.
"Kami sudah bentuk investor club di Jayapura, yang merupakan wadah 'sharing' informasi sehingga ada tukar menukar informasi, saham mana yang dibeli si A dan si B," ujarnya.