EKBIS.CO, SINGAPURA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik secara resmi menamakan Gagak Rimang bagi kapal penampungan atau floating storage and offloading (FSO) yang akan mendukung produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro, Jatim.
Saat acara pemberian nama yang berlangsung di Galangan Kapal Sembawang, Singapura, Selasa (19/8), Jero mengatakan, kapal mampu menampung minyak mentah sebanyak 1,7 juta barel. "Kapal ini penting bagi produksi Blok Cepu," katanya.
Kapal FSO berbendera Indonesia yang dibangun sejak 2012 tersebut dioperasikan Mobil Cepu Limited, unit usaha ExxonMobil Indonesia. Gagak Rimang adalah nama kuda tunggangan Adipati Arya Penangsang yang berkuasa di sekitar wilayah Blora, Cepu, Bojonegoro, dan Tuban pada abad ke-16.
Kapal FSO yang akan ditambatkan di Pantai Utara Tuban, Jatim tersebut sebelumnya merupakan kapal tanker minyak. Proyek modifikasi kapal dikerjakan konsorsium PT Scorpa Pranedya-Sembawang Shipyard dengan nilai kontrak 298,7 juta dolar AS. Kapal tersebut akan menjadi milik negara karena dibiayai melalui cost recovery.
Juru Bicara ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto menambahkan setelah pemberian nama, proses selanjutnya adalah kapal FSO akan berlayar dan ditambatkan di Pantai Utara Tuban, Jatim, pada akhir September 2014. "Pelayaran FSO ini menunggu penyelesaian mooring tower yang juga tengah dikerjakan. Namun, kami targetkan kapal sudah ditambatkan pada akhir September atau awal Oktober 2014," katanya.
Menara tambat (mooring tower) saat ini tengah dikerjakan konsorsium PT Rekayasa Industri-Likpin di Cilegon, Banten. Kapal FSO ditambatkan sedemikian rupa yang memungkinkan dapat bergerak mengikuti arah angin dan arus laut tanpa mengganggu aliran minyak dari pipa.