EKBIS.CO, JAKARTA--Pengamat Ekonomi Aviliani memperkirakan inflasi bulan Agustus lebih rendah dari bulan Juli yang sebesar 0,93 persen. Biaya pendidikan paling mempengaruhi angka inflasi bulan Agustus.
"Sekarang musimnya orang bayar uang sekolah, uang kuliah. Perkiraan saya sekitar 0,6 persen," katanya dihubungi Republika, Ahad (31/8),
Kontribusi bahan pangan terhadap inflasi dikatakan tidak lagi terlalu besar. Harga pangan terlihat kembali normal paska musim Lebaran.
Aviliani menambahkan, ancaman inflasi tinggi bisa terjadi ketika pemerintah memutuskan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Meskipun demikian, ancaman inflasi akibat BBM akan dihadapi oleh pemerintah baru, bukan pemerintah sekarang.
Dengan hitungan sederhana, ketika BBM dinaikkan sekitar Rp 1000 per liter, maka akan mempengaruhi inflasi sekitar 0,5 persen. Meburut Aviliani, opsi menaikkan harga BBM tetap harus diambil meskipun ancaman inflasi ada.
"Kalau tidak beban APBN makin tinggi, defisit bisa naik. Atau kalau tidak ditambah bagaimana agar tidak terjadi kelanggkaan," kata dia.