EKBIS.CO, GRESIK—Selama tiga tahun dilaksanakannya Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Koridor Ekonomi Jawa telah berhasil melaksanakan sebanyak 102 proyek, senilai Rp. 307 triliun.
Realisasi proyek MP3EI paling banyak berada di Jatim, atau sekitar Rp. 100 triliun lebih dari total nilai proyek tersebut. Demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam telekonfrensi peresmian Terminal Multipurpose Teluk Lamong, Gresik, Jumat (5/9).
Soekarwo yang merupakan koordinator MP3EI Koridor Jawa menyampaikan, proyek yang telah terealisasi sejauh ini mencapai 71 persen. “Sisanya sudah dilakukan, tetapi belum groundbreaking,” ujar dia, seperti pada keterangan pers yang diterima Republika.
Soekarwo menyampaikan ringkasannya, beberapa proyek koridor ekonomi Jawa yang telah diselesaikan antara lain pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong Tahap 1 senilai Rp 4,1 triliun, pembangunan jalur ganda (double track) KA lintas utara Jawa Cirebon-Surabaya senilai Rp 16,4 triliun, pengembangan Terminal Bandara Internasional Juanda Rp 1,05 triliun, pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta senilai Rp 26,2 triliun, Pembangunan Bandara Internasional Kertajati senilai Rp 8,2 triliun.
Selain itu, Soekarwo juga merinci proyek-proyek lain yang telah tuntas dikerjakan, mulai dari pembangunan sejumlah proyek jalan tol, pelabuhan, PLTU, serta beberapa pabrik besar.Soekarwo optimistis, dengan selesainya pembangunan dan peresmian beberapa proyek MP3EI akan mampu meningkatkan tingkat perekonomian daerah dan masyarakat.
Sementara itu, Presiden dalam Video Conference menyampaikan, perekonomian negara Asia saat ini telah menjadi pilar penting dalam pertumbuhan perekonomian global. Karenanya, Indonesia harus mampu meningkatkan daya saing agar dapat berkompetisi dalam perekonomian global.
Ia mengatakan, pemerintah-pemerintah se-Asia sepakat untuk meningkatkan konektivitas di ASEAN dan Asia. Hal ini dilakukan, agar Asia terhubung satu sama lain. Meski demikian, SBY melihat sebelum membangun konektivitas antar Asia, pembangunan konektivitas di Indonesia harus dikembangkan terlebih dahulu. Untuk itu, ia pun menerapkan proyek MP3EI.
Untuk diketahui, MP3EI merupakan program strategis percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 tahun, terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025. Di dalamnya, terdapat rencana pembangunan berbagai mega proyek infrastruktur.