EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk (Japfa) mengajak perusahaan lain untuk ikut peduli terhadap masalah gizi anak-anak. Sehingga, kualitas hidup anak-anak Indonesia dapat terus meningkat.
"Kami mengajak mitra perusahaan lain untuk ikut terlibat dalam kampanye seperti ini. Dengan bantuan dan keterlibatan perusahaan lain, saya yakin dampaknya bisa lebih besar," papar VP Head of Public Relations Japfa, R Artsanti Alif di Jakarta.
Saat ini, ujar dia, Japfa memiliki beberapa program corporate social responsibility (CSR). Termasuk di program Japfa4kids yang mencoba meningkatkan kualitas gizi anak-anak SD di Tanah Air.
Hingga Agustus 2014, kampanye gizi Japfa telah digelar di 17 provinsi. Tercatat, ada 460 sekolah, 86 ribu siswa, dan 4.953 guru yang telah merasakan program tersebut.
Direktur Japfa, Markus Koesbianto pun menyatakan akan terus menggelar program serupa pada tahun-tahun mendatang. Bahkan, akan menambah jenis kegiatan yang digelar dalam program Japfa4kids sehingga bisa menjadi berkelanjutan.
"Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi, kita harus kembali ke dasar. Misalnya, kami mencoba mengingatkan kembali pentingnya makan telur dan minum susu untuk anak-anak sekolah," papar dia.
Senin (8/9), Japfa pun menggelar Student and School Competition Japfa4kids Awards 2014. Ini merupakan kompetisi yang didesain untuk siswa dan sekolah peserta kampanye gizi Japfa4kids 2013 yang berasal dari pelosok Indonesia.
Bagi anak-anak, terdapat lomba doker kecil, lomba mengarang, lomba melukis, dan lomba majalah dinding. Sedangkan untuk sekolah, ada lomba implementasi manajemen tata kelola sekolah berbasis manajemen Jepang 5S.
"Kami ingin menginspirasi anak Indonesia untuk berani menggantungkan cita-cita setinggi langit dan meraihnya," ungkap Artsanti.
Melalui kompetisi ini, kata dia, banyak ditemukan prestasi dan potensi anak-anak dari daerah yang terpencil dan kurang mendapat perhatian. Banyak dari mereka yang memiliki cita-cita besar.
Namun, lanjutnya, banyak yang merasa cita-cita itu terlalu jauh untuk dicapai. Malah, banyak dari mereka yang tak pernah keluar dari kampungnya.
Misalnya, kata dia, ada seorang anak dari Simalungun bernama Nahot. Dia belum pernah pergi ke Medan. Tetapi sekarang bisa jalan-jalan di Jakarta karena dia menjuarai lomba majalah dinding tingkat wilayah.
"Kami berharap mereka dapat menginspirasi teman-temannya untuk terus berprestasi di masa yang akan datang. Menyebarkan ke teman-teman mereka bahwa cita-cita yang mereka miliki sangat bisa tercapai," tuturnya.