EKBIS.CO, NYA PYI TAW -– Indonesia mendukung langsung maupun tak langsung implementasi rencana aksi kerja sama sanitary and phytosanitary (SPS) ASEAN dengan China. Indonesia memberi catatan agar kerja sama tersebut tidak sekedar fokus pada persetujuan rencana aksi tetapi juga membahas isu-isu terkini.
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini mengungkapkan hal tersebut pada "ASEAN-China Ministerial Meeting on Quality Supervision, Inspection, and Quarantine, di Nya Pyi Taw, Myanmar, Kamis (25/9).
“Hendaknya forum kerja sama itu dapat dimanfaatkan juga untuk mengembangkan dan mendiskusikan beragam isu terkini terkait perbedaan pelaksanaan SPS untuk fasilitas perdagangan,” kata Banun dalam siaran pers kepada Republika.
Karena itu Indonesia menyarankan agar anggota ASEAN dan China meningkatkan partisipasi dan hadir dalam setiap aktivitas di bawah rencana aksi kerja sama SPS. Setelah menyepakati format kerja sama, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara anggota ASEAN dan China.
Hadir mewakili pemerintah China adalah Zhi Shuping, Menteri Administrasi Umum untuk Kualitas Pengawasan, Inspeksi, dan Karantina Republik Rakyat China.