EKBIS.CO, DAMASKUS -- Menlu Suriah Faisal Mekdad pada Jumat (3/10) menekankan negerinya takkan membiarkan Turki mencampuri urusan dalam negerinya, sehari setelah Ankara mengizinkan aksi militer di Suriah dan Irak terhadap kelompok Negara Islam, kata kantor berita SANA.
Selama satu pertemuan dengan duta besar yang berpusat di Damaskus, Mekdad menyatakan rakyat Suriah adalah pihak yang telah memilih masa depan dan pemimpin mereka. "Mereka takkan, biar bagaimana pun juga, membiarkan setiap campur tangan asing dalam urusan mereka," katanya.
Ia menegaskan negaranya "bertekad untuk menghadapi semua rencana yang ditujukan kepada persatuan dan keamanan wilayah Suriah", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Pada Kamis pagi (2/10), Parlemen Turki mensahkan mosi untuk memberi izin bagi serangan militer lintas-perbatasan di Suriah dan Irak, dan bergabung dalam koalisi anti-teror pimpinan AS --yang telah melancarkan misi di Suriah terhadap posisi anggota Negara Islam (IS/ISIS) dan kelompok yang memiliki dasar yang sama.
Keputusan tersebut memberi Pemerintah Turki mandat satu tahun untuk mengirim Angkatan Bersenjata Turki "ke negara asing untuk operasi lintas-perbatasan dan campur tangan serta menempatkan militer asing di Turki untuk tujuan yang sama".
Mekdad menekankan keputusan Turki itu adalah "agresi" terhadap Suriah dan "berlanjutnya kebijakan Pemerintah Turki untuk mendukung IS serta Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Alqaidah".