Selasa 04 Nov 2014 16:45 WIB

Lelang Ikan Turun Drastis Gara-Gara Angin Kencang

Rep: Lilis Handayani/ Red: Indah Wulandari
Bantuan kapal untuk kelompok nelayan
Foto: dok Humas Pemprov Sumbar
Bantuan kapal untuk kelompok nelayan

EKBIS.CO, INDRAMAYU–Angin kencang yang melanda perairan Indramayu, membuat para nelayan tradisional susah melaut. Hal itupun berdampak pada penurunan volume lelang ikan di tempat pelelangan ikan (TPI).

Sekretaris KUD Sri Mina Sari Glayem Juntinyuat, Dedi Aryanto menjelaskan, dalam kondisi normal, volume ikan di TPI Sri Mina Sari Glayem bisa mencapai 150 – 250 ton ikan per hari. Namun saat ini, volume lelang rata-rata hanya 30 ton per hari. 

‘’Ya jauh menurunnya,’’ kata Dedi, Selasa (4/11).

Dedi menjelaskan, angin kencang sebenarnya sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir. Namun, semakin parah sejak sebulan terakhir dan membuat nelayan takut untuk melaut. 

asalnya, dengan besaran perahu yang hanya berbobot kurang dari lima gross ton (GT), keselamatan nyawa nelayan akan terancam jika dihantam gelombang tinggi di perairan.

Tak hanya itu, lanjut Dedi, tingginya gelombang akibat tiupan angin kencang juga membuat ikan susah ditangkap. Akibatnya, nelayan yang pergi melaut pun hanya bisa memperoleh penghasilan yang minim.  

Salah seorang nelayan setempat, Sidi, menuturkan, kondisi angin saat ini sangat sulit diprediksi. Dia mengaku, pada Senin (3/11) sempat pergi melaut karena melihat kondisi cuaca yang bagus. 

Namun, saat baru melaut beberapa mil dari darat, dia terpaksa kembali lagi karena angin tiba-tiba bertiup sangat kencang.

Sidi mengaku, untuk berangkat melaut, dia menghabiskan modal sekitar Rp 400 ribu. Modal itu diperolehnya dari berhutang ke juragan kapal yang rencananya akan dibayar saat pulang melaut.

 ‘’Sekarang mah boro-boro untuk bayar utang, untuk makan sehari-hari saja susah karena tidak dapat tangkapan,’’ tutur Sidi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement