EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga komoditas di pasar dunia diperkirakan belum akan pulih pada kuartal pertama 2015. Namun, penurunan harga tidak sedrastis pada 2014.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung menjelaskan, delapan harga komoditas yang meliputi tembaga, batu bara, kelapa sawit, karet, nikel, tin, alumunium dan kopi rata-rata turun 0,16 persen.
Berdasarkan data indeks harga komoditas ekspor Indonesia, harga tembaga diperkirakan masih akan turun 3,48 persen. Penurunan harga tembaga paling tinggi terjadi pada kuartal pertama 2014, yaitu mencapai 12,03 persen.
Harga batu bara juga masih akan turun 2,08 persen. Sementara harga minyak kelapa sawit diperkirakan turun 7,14 persen.
Harga karet turun 0,22 persen dan harga nikel dan tin turun 4,37 serta 8,21 persen. Namun, masih ada harapan jika ingin meningkatkan ekspor komoditas. Karena, harga aluminium diperkirakan naik 5,83 persen. Kopi bahkan naik 11,03 persen.
Juda mengatakan masih ada harapan untuk peningkatan ekspor Indonesia. Karena meski pun harga komonitas masih turun, perekonomian Amerika Serikat (AS) membaik.
Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan ekspor produk manufaktur ke negara tersebut sebagai pengganti pelemahan ekspor komoditas. Perekonomian AS diprediksi tumbuh 2,2 persen. Membaik dibandingkan sebelumnya yang hanya tumbuh skeitar 1,7 persen.
Hingga September 2014, ekspor Indonesia mencapai 109 miliar dolar AS. Hingga akhir tahun, ekspor ditargetkan mencapai 184,3 miliar dolar AS.
"Harga komoditas memang masih turun tapi tidak seburuk tahun lalu. Ada potensi ekspor tumbuh," ujar Juda, Kamis (6/11).
Secara kumulatif, kata dia, nilai ekspor Indonesia pada Januari hingga September 2014 mencapai 132,71 miliar dolar AS. Atau turun 0,93 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013.
Ekspor nonmigas pada periode yang sama mencapai 109,3 miliar atau menurun 0,81 persen dibandingkan tahun lalu.
Ekspor nonmigas ke AS pada September 2014 mencapai angka terbesar yaitu 1,39 miliar. Total ekspor Indonesia ke AS hingga Agustus mencapai 11,869 atau naik 5,14 dibandingkan tahun lalu.