EKBIS.CO, JAKARTA - Pemerintah ingin mendorong program konversi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Penggunaan BBG dinilai bisa menjadi solusi di tengah kenaikan harga BBM bersubsidi yang telah ditetapkan sebesar Rp 2 ribu/liter untuk premium dan solar.
Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan pemerintah sedang mencari cara agar masyarakat mau beralih ke BBG. "Nanti dicari misalnya pemberian insentif seperti apa agar orang mau pakai BBG," kata Indroyono seusai mengikuti rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis (20/11).
Tentunya, tambah Indroyono, pemerintah harus lebih dulu memperbanyak tempat pengisian BBG yakni SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas). Kebetulan, PT. Pertamina sudah berminat membangun SPBG. Sebelumnya, SPBG dibangun PT. Perusahaan Gas Negara (PGN).
Indroyono mengatakan penggunaan BBG untuk kendaraan akan lebih hemat ketimbang memakai BBM. Meski begitu, dia enggan menyebut berapa besar penghematan yang bisa didapat jika menggunakan BBG.
"Silakan tanya kepada para supir bajaj yang sudah menggunakan BBG, selain bersih gas itu juga membuat harganya jadi lebih murah," Indroyono menambahkan.
Dia mengakui program konversi BBM ke BBG merupakan program yang sudah dijalankan pemerintahan sebelumnya. Kedepan, Indroyono menyebut pemerintah akan merinci SPBG mana saja yang sudah efektif beroperasi dan di daerah mana saja yang perlu dibangun.
Intinya, tegas dia, pemerintah sekarang ingin lebih semangat bekerja guna mendorong program konversi ke BBG. "Jadi kami terus promosikan agar beralih ke BBG," tutur dia.