EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia memprediksi laju inflasi Desember 2014 secara bulanan (mom) akan relatif tinggi dibandingkan bulan sebelumnya namun tidak akan lebih dari 3 persen.
"(Inflasi) Desember tinggi, tapi tidak sampai 3 persen," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui sebelum rakor di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa.
Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada November lalu memang mengerek laju inflasi pada bulan tersebut.
Laju inflasi pada November 2014 mencapai 1,5 persen (mom), namun pada Desember 2014 diprediksi akan relatif lebih tinggi karena dampak kenaikan harga transportasi akibat kenaikan harga BBM lebih terasa.
Sementara itu, laju inflasi Desember 2013 sendiri mencapai 0,55 persen (mom). Sejumlah pengamat memperkirakan inflasi Desember 2014 lebih dari 2 persen.
Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, tingginya inflasi pada November dan Desember 2014 memang disebabkan adanya penyesuaian harga BBM.
Namun, lanjutnya, dampak kenaikan BBM November 2014 tidak sebesar kenaikan BBM pada Juni 2013 yang mencapai hingga 3,2 persen.
Suryamin menambahkan, pemilihan waktu kenaikan BBM sangat penting. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM dinilai merupakan waktu yang tepat karena tren inflasi November yang relatif rendah dibandingkan bulan lainnya.