EKBIS.CO, JAKARTA -- Suku bunga acuan (BI rate) dinilai terlalu tinggi dan seharusnya bisa diturunkan. Pemerintah diminta melakukan pinjaman agar bisa menurunkan BI rate dan bisa memperkuat nilai rupiah, serta memperbaiki defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Pengamat Ekonomi, Aviliani mengatakan jika The Fed menaikkan suku bunga pada April 2015, seharusnya Bank Indonesia bisa menurunkan BI rate pada Juli. Sebab setelah The Fed menaikkan suku bunga, perekonomian dunia akan lebih stabil.
The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan secara signifikan, sekitar 25-50 basis poin. Sebab, jika terlalu besar, maka kredit macet atau non performing loan (NPL) akan naik.
"Kalau sudah naik sudah lebih stabil ekonomi dunia, kebijakan The Fed yang ditunggu sudah terjadi BI rate bisa turun. Suku bunga mestinya berani untuk lebih rendah daripada inflasi. Buat apa kita mengikuti aliran bunga tinggi yang tidak bermanfaat dan menjadi acuan yang lain. Banyak bank menurunkan suku bunga kenapa tidak jadi acuan bagi BI rate," jelasnya.
Aviliani mengatakan selama ini Bank Indonesia mempertahankan suku bunga dengan maksud agar tidak banyak investor yang lari sehingga rupiah akan semakin melemah. Oleh sebab itu dia mengusulkan pemerintah untuk membeli lagi obligasi-obligasi, kemudian pemerintah melakukan pinjaman jangka panjang misalnya tiga tahun.
Menurutnya, hal itu akan berdampak volatilitas lebih kecil, sehingga BI rate bisa turun. Selain itu, BI rate punya fungsi salah satunya untuk mengerem kredit. Tapi kenyataannya kredit tidak bisa direm, justru pinjam luar negeri. Dia menilai lebih baik swasta pinjam dalam negeri dengan suku bunga yang rendah.
"Jadi kekhawatran BI terhada CAD lebih harus diantisipasi. “Pemerintah ini pengin sektor riil jalan, kita harus melihat defisit jangan dianggap jelek, kalau bisa memperbaiki sektor riil kenapa tidak," katanya.
Aviliani memprediksi seharusnya BI rate bisa ke level 6,5 persen secara perlahan-lahan. Namun, sampai akhir tahun 2015, diperkirakan BI masih akan mempertahankan BI rate. Kalau pun turun, lanjutnya, hanya di kisaran 25-50 basis poin. Menurutnya, dulu saat suku bunga acuan di level 6,5 persen, bank masih bisa bertahan.