EKBIS.CO, JAKARTA – Pengamat Ekonomi, Destri Damayanti, mengatakan pertumbuhan bisnis pembiayaan tahun 2015 diprediksi positif. Di semester pertama diperkirakan sedikit terhambat, namun di semester kedua diperkirakan membaik.
“Karena kan inflasi turun defisit neraca perdagangan membaik, middle class bertambah, pasti masuk consumen product. Ini peluang, tinggal pemerintah strateginya,” kata Destri kepada Republika, di Plaza Mandiri, Kamis (22/1).
Jika pemerintah membaca peluang tersebut, lanjutnya, akan ada suatu kebutuhan yang lebih besar untuk bisnis pembiayaan dan industri kendaraan bermotor. Namun, selama ini produk kendaraan bermotor sebagian masih impor. Sehingga pemerintah diminta mengembangkan industri substitusi impor untuk mengurangi angka impor.
Menurutnya, di kuartal pertama, pertumbuhan bisnis masih belum signifikan karena government spending masih terbatas. Pemerintah baru membicarakan persiapan proyek-proyek, sementara realisasinya akan dilakukan semester kedua.
“Pertumbuhannya positif, cuma kan harus hati-hati bisnis pembiayaan selama ini mendapatkan dana dari luar negeri sementara pendanaan rupiah, jadi harus hati-hati mengelola dana tersebut karena mereka terekspose dengan currenty risk,” terangnya.