EKBIS.CO, BEIJING -- Indonesia dan Cina sepakat memperkuat hubungan dan kerja sama ekonomi yang telah berjalan baik selama ini. Antara lain dengan meningkatkan kerja sama perdagangan yang berkelanjutan, investasi bidang infrastruktur dan bidang lainnya, energi, keuangan.
Demikian hasil dialog pertama ekonomi tingkat tinggi Indonesia-Cina yang berlangsung di Beijing, Senin (26/1) petang. Dalam dialog tersebut delegasi Indonesia dipimpin Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Sofyan Djalil dan delegasi Cina dipimpin Dewan Negara Yang Jiechi.
Dialog ekonomi tingkat tinggi antara Indonesia dan Cina, semula digagas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Xi Jinping, yang berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2013.
"Gagasan dialog tingkat tinggi bidang ekonomi antara Indonesia dan Cina ditindaklanjuti dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dan Xi Jinping di sela-sela pertemuan APEC. Saat itu kedua pimpinan negara sepakat untuk memperluas hubungan serta kerja sama berbagai bidang, dalam kerangka kemitraan strategis komprehensif," ungkap Sofyan.
Ia mengatakan Cina merupakan mitra strategis sangat penting bagi Indonesia. Di bidang ekonomi, hubungan kemitraan tersebut telah diperkuat dengan ditandatanganinya program pembangunan dalam lima tahun mendatang, pembangunan kawasan industri terpadu, kerja sama keuangan dan pendanaan pembangunan.
"Kami berharap Cina dapat berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, dan kerja sama bidang lainnya, dan terkait itu kami sepaham untuk menghilangkan segala hambatan yang ada dalam kerja sama ekonomi kedua negara," kata Sofyan.
Ia menambahkan, "Dengan beragam kesepahaman tersebut diharapkan kerja sama ekonomi kedua negara akan semakin kuat, dan semakin memberikan manfaat bagi negara serta masyarakat kedua bangsa, serta masyarakat global,".
Sementara Dewan Negara Cina Yang Jiechi mengatakan dalam dialog itu kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang pertanian, dan perikanan.
"Indonesia adalah negara besar, berpenduduk besar, dengan capaian ekonomi yang semakin baik dari waktu ke waktu, dan bahkan merupakan anggota G20, menjadikannya sebagai mitra strategis yang sangat penting pula bagi Cina," katanya.