EKBIS.CO, JAKARTA -- Dari 163 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), beberapa BPRS memiliki aset di atas Rp 400 miliar. Mereka fokus pada segmen nasabah untuk mendapatkan dana.
Direktur Utama BPRS Bangka Belitung (Babel), Heli Yuda, mengatakan aset BPRS Babel hingga akhir 2014 mencapai Rp 425 miliar dengan dana piha ketiga (DPK) sekitar Rp 350 miliar. Pada 2014 laba BPRS Babel meningkat 22 persen dengan NPF masih di bawah lima persen dan LDR 87 persen dibanding 2013.
Pembiayaan UMKM rata-rata per bulan antara Rp 20-21 miliar dan ditargetkan bisa meningkat rata-rata menjadi Rp 30 miliar per bulan pada 2015 ini. UMKM yang dibiayai tersebar di sektor pertanian, perkebunan dan nelayan.
Jika persiapan sudah mantap, BPRS Babel juga berencana mulai melengkapi diri dengan layanan ATM. ''Apa yang dicapai sekarang saja belum tanpa ATM. Jika sudah ada ATM, kami harap usaha bisa berkembang lebih bagus,'' kata Heli, Sabtu (31/1).
BPRS lainnya yakni BPRS Bhakti Sumekar Sumenep, Madura, menerapkan pola bisnis berbeda. Direktur BRPS Bhakti Sumekar, Novi Sujatmiko, mengatakan aset yang dimiliki mencapai Rp 412 miliar pada akhir 2014, bersumber dari investor, kerja sama dengan perbankan, dan nasabah.