EKBIS.CO, JAKARTA--Untuk mengatasi kesenjangan likuditas (liquidity mismatch), BNI Syariah berencana menerbitkan sukuk pada 2015 ini. Diakui Presiden Direktur BNI Syariah, Dinno Indiano, besar sukuk yang akan diterbitkan masih dikaji, tapi kemungkinan sekitar Rp 500 miliar.
BNI Syariah berharap bisa menerbitkannya di semester satu 2015. Sejak 2010 pertumbuhan BNI Syariah sudah baik dan sudah seharusnya juga fokus pada kualitas.
''BNI Syariah tidak ingin mengikuti kondisi industri,'' kata Dinno dalam paparan Kinerja BNI Syariah 2014 akhir pekan lalu. BNI Syariah melihat tantangan 2015 adalah kondisi ekonomi nasional.
Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam Teguh Saptono mengungkapkan untuk mengatasi kesenjangan likuditas (liquidity mismatch) BNI Syariah berencana menerbitkan sukuk. Karena sukuk yang diterbitkan adalah sukuk senior maka tidak memengaruhi modal.
Apalagi akan ada peraturan BI dimana dana dari sukuk bisa diakui sebagai perhitungan rasio pembiayaan terhadap modal (FDR). Ini menarik bagi perbankan untuk menvariasikan sumber dananya dan tenornya lebih panjang.
''Karena perkiraan modal hingga akhir tahun masih cukup, jadi tujuannya lebih ke arah maturity mismatch, liquidity dan market profiling,'' kata Imam.
Sementara untuk rasio pembiayaan bermasalah (NPF) 1,86 tanpa hapus buku pada 2014 masih bagus dan 2015 BNI Syariah berupaya dipertahankan NPF tetap di bawah dua persen.