EKBIS.CO, DENPASAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Bali mulai tahun ini akan memfokuskan literasi dan edukasi keuangan untuk pelajar dan mahasiswa. Caranya dengan masuk ke kurikulum sekolah dan program kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa.
"Pada 2014, edukasi lebih diarahkan kepada ibu-ibu rumah tangga, sedangkan tahun ini pada pelajar (SD, SMP, SMA) dan mahasiswa," kata Kepala OJK Bali, Zulmi dijumpai Republika di Denpasar, Jumat (6/2).
OJK Bali, kata Zulmi, mengikuti arahan OJK Pusat yang menggandeng Kementerian Pendudukan untuk memasukkan program edukasi keuangan dalam materi pembelajaran di sekolah yang dimulai 2015. Ke depannya, OJK Bali akan melakukan uji materi di beberapa sekolah di Denpasar yang kemudian secara bertahap akan ditingkatkan ke sekolah-sekolah di kabupaten lainnya.
Kebutuhan akan edukasi keuangan ke dalam materi pembelajaran dikarenakan masih minimnya pemahaman masyarakat akan produk dan lembaga jasa keuangan. Pelajar dan mahasiswa bisa mengetahui lebih dini, sehingga tertarik untuk membiasakan hidup berhemat, serta belajar berinvestasi untuk masa depan.
Zulmi menambahkan pelajar dan mahasiswa juga akan belajar tentang dunia perbankan, asuransi, dan pengelolaan keuangan. Pada tahap awal, OJK Bali akan menyuplai buku-buku pelajaran ke perpustakaan sekolah yang saat ini menunggu untuk didistribusikan. Materi pembelajarannya sendiri akan terus diperkaya seiring dinamika perkembangan yang ada di OJK.
Khusus untuk program KKN mahasiswa, mereka akan dibekali materi tentang literasi keuangan. Ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih jauh terjun ke masyarakat.
"Mahasiswa akan menjadi perpanjangan tangan OJK di daerah," ujar Zulmi.