Kamis 12 Feb 2015 21:26 WIB

Total Aset Perbankan Tahun Ini Ditargetkan Rp 6.416 Triliun

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas memberikan informasi mengenai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kapada pengunjung dalam pameran Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (26/9).(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas memberikan informasi mengenai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kapada pengunjung dalam pameran Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (26/9).(Republika/Prayogi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertumbuhan aset perbankan pada akhir 2015 ditargetkan tumbuh sebesar 15,29 persen atau naik Rp851 triliun. Total aset perbankan pada akhir 2015 ditargetkan mencapai Rp6.416 triliun.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III, Irwan Lubis, mengatakan sesuai Rencana Bisnis Bank 2015, OJK menargetkan dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada akhir 2015 akan tumbuh 14,4 persen atau nominalnya mencapai Rp 594 triliun. Sehingga akhir 2015 total DPK perbankan mencapai Rp 4.715 triliun.

Secara rinci, target DPK sesuai kategori, BUKU 1 mencapai Rp244 triliun, BUKU II tumbuh 14,6 persen sehingga akhir 2015 menjadi Rp 901 triliun, BUKU III tumbuh 12,78 persen sehingga akhir tahun ini Rp1.407 triliun, sedangkan Buku IV tumbuh 14,57 persen sehingga akhir tahun Rp 2.161 triliun.

"Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit akan tumbuh 16,43 persen, atau secara nominal Rp 614 triluiun, sehingga total penyeluran kredit pada akhir 2015 mencapai Rp4.352 triliun. Jadi pertumbuhan delta kredit akan lebih besar daripada pertumbuhan delta DPK," jelas Irwan dalam konferensi pers paparan evaluasi perkembangan dan profil risiko industri jasa keuangan tahun 2014 di kantor pusat OJK, Jakarta, Kamis (12/2).

Irwan mengatakan pertumbuhan kredit tergolong bagus karena posisi loan to deposit ratio (LDR) masih di kisaran 89-90 persen. Menurutnya, target tersebut telah disetujui di industri perbankan. Nantinya, target itu akan menjadi evaluasi dari pengawas terhadap kinerja perbankan.

Irwan mengatakan, secara rinci, target pertumbuhan kredit bank umum kelompok usaha (BUKU) I sebesar 23 persen atau secara total outstanding pertumbuhannya sekitar Rp172 triliun. Sedangkan bank BUKU II pertumbuhan kredit akan mencapai 18,9 persen atau total yang disalurkan sekitar Rp948 miliar. Bank BUKU III ditargetkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 13,91 persen, sehingga jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp1.341 triliun. Sedangkan penyaluran kredit bank BUKU IV ditarget tumbuh 16 persen, atau total penyaluran mencapai Rp1.825 triliun.

"Dari sisi kredit masih didominasi bank BUKU IV yang mencapai 42,57 persen, pangsa kredit didominasi bank BUKU IV" jelas Irwan.

Irwan mengatakan, pada Desember 2014 pertumbuhan kredit tinggi, sehingga ada pergeseran rasio kredit macet (NPL) gross sebesar 2,11 persen. Sedangkan NPL Net-nya 0,95 persen. Sampai akhir 2015, OJK memproyeksi NPL secara gros targetnya di kisaran 2,0 persen, sedangkan  NPL Net menjadi 0,99 persen.

Selain itu, target rasio kecukupan modal (CAR) perbankan secara idustri akan mencapai 19,19 persen. Target tersebut diperkirakan masih di atas CAR risiko dan di atas CAR basel III.

Rasio loan to deposit ratio (LDR) ditargetkan berada di level 90 persen atau di bawah 92 persen. Saat ini, posisi LDR di kisaran 89 persen. OJK juga mendorong upaya perbankan dalam meningkatkan kenaikan laba sebesar 19,7 persen atau meningkat Rp21,26 triliun. Sehingga laba perbankan akhir 2015 mencapai Rp129 trilun.

Di samping, penerimaan dari DPK, bank juga punya rencana untuk memperoleh sumber dana dari penerbitan obligasi yang porsinya mencapai 2,1 persen. Sedangkan DPK masih menjadi 97 persen sumber dana utama perbankan.

OJK mencatat penerbitan obligasi perbankan yang sudah mengajukan ke OJK, ada lima bank pada posisi teratas. Yakni, BTN sebesar Rp 11,9 triliun, BII sebesar Rp 8,4 triliun, Bank CIMB Rp 6,9 triliun, Bank OCBC NISP Rp 5,4 triliun, dan Bank Panin Rp 4,9 triliun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement