EKBIS.CO, BANTUL -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan impor berbagai komoditas pangan yang masih dilakukan pemerintah Indonesia saat ini menjadi masalah besar bangsa ini.
"Presiden sangat menyadari negara kita kaya raya, potensi alam luar biasa, tetapi ada satu masalah besar yang kita alami, semua kita masih impor dari luar negeri," kata Menteri di sela peresmian pasar tradisional Desa Srigading, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (14/2).
Menteri mengatakan, padahal luas Indonesia yang terdiri dari kepulauan luar biasa, tetapi beras masih impor, kedelai masih impor, daging sapi impor. Kondisi tersebut disadari pemerintah saat ini, sehingga untuk menekan ketergantungan impor pangan tersebut, Presiden Jokowi mencanangkan program Indonesia swasembada pangan pada 2017.
"Presiden menyadai hal itu dengan program yang jelas, bahwa 2017 Indonesia harus swasembada pangan, tidak boleh impor lagi. Namun apakah itu cuma dicanangkan saja? Kan tidak, sehingga harus diikuti dengan kerja nyata," katanya.
Menteri mengatakan, untuk mewujudkan swasembada pangan itu, dalam lima tahun mendatang pemerintah akan membangun sekitar 50 bendungan, saluran irigasi jutaan kilometer akan dibangun dan diperbaiki serta jalan-jalan pedesaan diperbaiki.
"Jadi, kalau ngomong masalah swasebada pangan, namun tidak ada pembangunan bendungan, perbaikan irigasi, jalan desa yang makin baik, tidak akan ada swasembada itu," katanya.
Menurut Menteri, pemerintah juga serius dalam mengurangi impor pangan dari luar negeri, karena kalau Indonesia sudah tidak impor pangan tersebut maka pertumbuhan ekonomi akan naik, dan lapangan kerja bertambah.