EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak menguat sebesar 52 poin menjadi Rp 12.695 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.747 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS menyusul ekspektasi pasar terhadap kebijakan Bank Indonesia yang akan menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) sesuai ekspektasi," ujar Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Selasa (17/2).
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Selasa (17/2) ini memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen dengan suku bunga lending facility tetap pada level 8 persen dan suku bunga deposit facility turun 25 basis poin menjadi 5,5 persen.
Menurut Rully Nova, diturunkannya BI rate itu dapat mendorong konsumsi di dalam negeri meningkat yang pada gilirannya akan membantu untuk mendorong perekonomian Indonesia sesuai target pemerintah yang sebesar 5,7 persen pada tahun 2015 ini.
Ia menambahkan bahwa meski BI rate turun, imbal hasil investasi yang ditawarkan Indonesia masih cukup kompetitif bila dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan ASEAN. Apalagi, fundamental ekonomi Indonesia pada tahun ini ekspektasinya cukup bagus, situasi itu yang akan membuat investor masih bertahan di Indonesia.
"Mungkin dalam jangka pendek akan ada penyesuaian dari investor asing, tetapi itu hanya bersifat jangka pendek," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (17/2) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 12.757 dibandingkan hari sebelumnya, Senin (16/2) di posisi Rp 12.742 per dolar AS.