Selasa 24 Feb 2015 10:11 WIB

IHSG Dibuka Melemah

Red: Satya Festiani
Karyawan melimtas di depan layar Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta.
Foto: Prayogi/republika
Karyawan melimtas di depan layar Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (24/2) dibuka melemah tipis sebesar 3,61 poin di tengah antisipasi kebijakan bank sentral AS (the Fed).

IHSG BEI dibuka turun sebesar 3,61 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.399,65. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah sebesar 0,91 poin atau 0,10 persen ke posisi 941,21.

"IHSG bergerak mendatar di tengah antisipasi pidato ketua the Fed Janet Yellen di depan Senat dan Kongres Amerika Serikat pada pekan ini," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Selasa (24/2).

Selain itu, lanjut Alfiansyah, pelaku pasar juga sedang fokus pada perundingan lanjutan masalah utang Yunani. Perundingan pada pekan lalu, Yunani mengajukan proposal perpanjangan program dana talangan selama enam bulan, namun para menteri keuangan negara-negara kawasan Euro hanya menyetujui perpanjangan selama empat bulan dengan sejumlah syarat-syarat tertentu. "Faktor ekternal akan lebih mewarnai sentimen bagi IHSG di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri," katanya.

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa laju IHSG BEI sedang berada dalam area konsolidasi setelah mengalami "rally" peningkatan dalam beberapa hari terakhir. "Sebagian bursa saham global masih mencatatkan kenaikan, situasi itu diperkirakan masih mampu menopang IHSG untuk bertahan di area positif. Namun demikian, tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah," kata Reza.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 108,71 poin (0,44 persen) ke 24.728,05, indeks Bursa Nikkei naik 13,19 poin (0,07 persen) ke 18.480,11, dan Straits Times menaik 2,21 poin (0,06 persen) ke posisi 3.423,09.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement