Kamis 26 Feb 2015 11:21 WIB

Modal Nol Rupiah, Situs Online ini Beromzet Rp 2 Triliun

Red: Dwi Murdaningsih
laman buka lapak
Foto: Republika/dwi
laman buka lapak

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pemilik sekaligus CEO Bukalapak.com, situs jual beli "online", Achmad Zaky membagi kiat sukses berwirausaha dengan bermodalkan nol rupiah hingga akhirnya meraih sukses dengan pendanaan mencapai ratusan miliar rupiah di hadapan mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Rabu (25/2). Dia mengatakan langkah awal memulai toko online sangat tidak mudah. 

Toko online Bukalapak.com bahkan dimulai dengan modal nol rupiah hanya dengan modal keterampilan dan keberanian para pendirinya. Ia mengatakan modal tekad, kerja keras dan kemauan hingga menjadi seperti sekarang mampu mendapatkan pendanaan sampai senilai ratusan miliar rupiah bukan upaya mudah. "Jika dievaluasi sekarang, pendanaan Bukalapak bisa mencapai Rp 2 triliun," katanya.

Untuk itu, dia memiliki misi untuk meningkatkan kualitas usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Pasalnya, menurut dia, kebanyakan struktur dan manajemen UKM masih kurang profesional, strategi penjualan yang kurang terarah, kebanyakan perang harga sehingga margin harga yang didapatkan sangat tipis. "Karena itu, Bukalapak berupaya memfasilitasi pelaku UKM melalui layanan jual beli online," katanya.

Zaky mengatakan bisnisnya dimulai pada saat peluang pasar e-commerce di tahun 2010 masih terbuka luas, masih sangat sedikit pelaku bisnis yang berani bermain secara online sehingga perkembangannya cukup pesat.Bukalapak.com awalnya dikunjungi oleh 10.000 pengunjung per hari, setahun berikutnya menjadi 50.000 pengunjung per hari, setahunnya lagi mendapatkan 200.000 pengunjung per hari hingga saat ini dikunjungi oleh 500.000 pengunjung per hari.

aIa mengatakan saat ini Bukalapak berada di peringkat 24 situs di Indonesia menurut survei perusahaan Alexa dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan agar peringkat Bukalapak bisa naik terus, dan bisa menjadi nomor satu. "Sebagai contoh di China, posisi pertama dan kedua dikuasai oleh website lokal China yaitu Baidu dan Alibaba. Website lokal Indonesia mempunyai peluang yang sama untuk menjadi nomor 1," kata Zaky.

 

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement