EKBIS.CO, JAKARTA -- Bisnis e-commerce di Indonesia bisa menyaingi Cina lima tahun kedepan dengan membuat usaha kecil menengah (UKM) lebih berkualitas.
“Tantangan yang ada di Indonesia saat ini adalah UKM mau berjualan secara online dan menerima bahwa dunia sudah berubah dimana akses untuk mendapatkan barang jauh lebih mudah,” tegas CEO dan Co-Founder Bukalapak.com Achmad Zaky, dalam keterangan resminya, Senin (1/6).
Sedangkan tantangan UKM kedepan adalah bagaimana supaya mereka bisa menjadi berkualitas dengan memanfaatkan internet, plus mempunyai layanan bagus.
Menurut Zaky, jika tantangan-tantangan tersebut dijalani dengan baik oleh para UKM maka Indonesia lima tahun lagi bisa menyamai posisi Cina.
“Karena karakter orangnya yang mirip dan mempunyai daya beli yang mirip sehingga tinggal menunggu waktu saja Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari Cina,” imbuh Zaky.
Pengalamannya saat berkunjung ke kantor Alibaba, e-commerce terbesar di dunia di Cina minggu lalu, semakin membuka lebar wawasannya. Ia melihat bahwa industri e-commerce berkembang karena setiap orang sudah berbelanja online dan sudah terjadi pergeseran perilaku belanja dari offline menuju ke online.
Zaky juga mengamati bahwa para pelaku UKM yang bergabung di Alibaba juga luar biasa, jauh lebih profesional jika dibandingkan dengan para pelaku UKM di Indonesia.
Jika ada pertanyaan dari konsumen, ujarnyam mereka akan memberikan respon yang sangat cepat, selain itu juga didukung pengiriman yang cepat, barang dipesan hari ini maka akan dikirim hari ini juga.
"Mereka juga mempunyai standar pelayanan yang tinggi, jika ada kesalahan barang yang dikirim langsung diganti bahkan diberikan bonus-bonus tambahan atau kejutan sehingga konsumen puas dan akan berbelanja online lagi,” jelas Zaky.
Menurut Zaky, berjualan online mempunyai nilai-nilai yang berbeda jika dibandingkan dengan berjualan offline. Penjual offline biasanya cenderung tidak akan mau untuk pindah ke online karena ada tuntutan tersendiri dalam dunia bisnis online.