EKBIS.CO, JAKARTA—Optimis dapat memperbaiki capaian penurunan laba di 2015, Bank Syariah Mandiri (BSM) mulai melakukan berbagai pembenahan. Utamanya pembenahan internal, mengubah mindset dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Secara makro perbankan syariah memang relatif tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya,” kata Direktur Keuangan BSM Agus Dwi Handaya kepada ROL. Dipaparkannya, pertumbuhan BSM dimulai pada 2010, hingga 2012 mencapai 30-40 persen dalam pembiayaan.
Kemudian pada 2013 pun masih cukup bagus yakni double digit di angka 20 persen. “Tapi tahun ini turunnya single digit, 8 hingga 9 persen,” tuturnya.
Namun dari segi aset, BSM masih tumbuh baik. Dari segi permodalan, akta dia, BSM sudah akan masuk buku 3. Selain itu, dari market share-nya pun rata-rata BSM berada di atas 25 persen, baik dari segi aset maupun pembiayaan dan pendanaannya. “Dari likuiditas juga kita sangat terjaga di 84 persen,” tuturnya.
Ia menyebut, penyebabnya ialah karena BSM tidak mengiringi kecepatan pencapaian laba dengan investasi infrastruktur. Terutama dalam peningkatan sumber daya manusia, risk management dan penguatan IT.
Oleh karena itu berdampak di 2014. Karenanya, akan dilakukan penguatan terhadap apa yang disebutkannya barusan.
Pembenahan juga dilakukan di internal, di mana BSM melakukan pelaporanke pihak berwajib soal temuan penyimpangan pada 2014 guna menindak tegas kepada mereka yang tidak menjaga integritasnya. “Apalagi ini membawa nafas syariah, harusnya lebih komit dukung integritas,” tegasnya.