EKBIS.CO, JAKARTA--Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menyebut, pelemahan rupiah awal pekan ini berpotensi mengganggu bisnis pengusaha impor. Namun untuk bisnis ekspor, tentu pelaku usaha terkait akan senang-senang saja.
"Pengusaha impor akan berat, yang punya pinjaman dolar juga, rupiah tak boleh dibiarkan melemah," kata dia pada Senin (2/3). Yang pasti, kata dia, apabila situasi nilai tukar terus melemah, maka iklim usaha akan terganggu. Maka, nilai tukar yang stabil akan jauh lebih baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia.
Meski belum melakukan analisis khusus soal pelemahan rupiah, ia menduga penyebab utamanya karena faktor eksternal. Sebab menurutnya, jika melihat kondisi dalam negeri saat ini, aituasinya stabil bahkan cenderung baik-baik saja. Situsi eksternal, kata dia, hampir seluruh mata uang di dunia juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Hal baik dari pelemahan rupiah, lanjut dia, persaingan usaha ekspor akan menjadi lebih kompetitif.
Untuk mengembalikan kekuatan rupiah, kata dia, pemerintah bisa memulainya dengan membenahi permasalahan dalam negeri, misalnya membenahi birokrasi dan memudahkan investasi di bawah perlindungan regulasi. Selain itu pemerintah juga harus menjaga inflasi agar tidak terlalu tinggi.