EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan, program restrukturisasi mesin yang dibuat oleh pemerintah berdampak pada peningkatan lapangan kerja. Program tersebut dapat menyerap 30 ribu tenaga kerja per tahun.
"Pertumbuhan jumlah angkatan kerja kita sebesar 1,4 juta orang per tahun, dengan adanya program ini maka dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dan mengurangi pengangguran," ujar Ade di Jakarta, Rabu (4/3).
Menurut Ade, dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja maka terjadi peningkatan produktivitas yang cepat. Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dapat menyediakan lapangan kerja dengan cepat. Karena di industri dalam melatih tenaga kerja hanya dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
Selain itu, restrukturisasi mesin juga dapat meningkatkan daya saing karena konsumsi energi menjadi lebih rendah. Akan tetapi, hal tersebut tidak berdampak terlalu signifikan karena harga energi listrik di Indonesia masih tinggi.
"Jadi kita impas, mesin baru memang bisa efisiensi energi tapi harga energi juga tetap mahal," kata Ade.