EKBIS.CO, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan terus mengembangkan survei seismik dalam rangka mencari sumber-sumber cadangan minyak baru.
"Nantinya, survei seismik dipergunakan secara intensif untuk mencari target reservoir yang akan dibor dan diproduksi," kata Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimbono di Jakarta, Kamis (5/3).
Hal tersebut ia sampaikan setelah mengikuti acara "Nonton Bareng Video Northwest Tunu 3D Seismic Acquisition" yang juga dihadiri oleh President and General Manager Total E&P Indonesie Hardy Pramono dan Vice President Geoscience and Reservoir Total E&P Indonesie Noor Syarifuddin.
Ia menjelaskan sebelum survei seismik tersebut, diperlukan ahli-ahli geofisika untuk melakukan studi-studi analisa sehingga dapat menentukan tempat yang akan dieksplorasi. "Mudah-mudahan hasil analisa mereka kuat sehingga bisa menentukan tempat pengeboran apabila berhasil berarti akan menambah cadangan minyak," katanya.
Menurut Rudianto, cadangan minyak saat ini sekitar 40 persen tetapi masih terkendala dengan belum jelasnya tingkat keberhasilan temuan cadangan minyak di Indonesia. "Namun, angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan cadangan minyak global yang berkisar 20 sampai 30 persen," tuturnya.
Ia juga menambahkan kegiatan survei seismik harus memerlukan kerja sama dan komunikasi yang baik perusahaan, kontraktor utama, dan pemborong.
Sebelumnya, pada Oktober 2014 lalu, Total E&P Indonesie salah satu operator Blok Mahakam menyelesaikan kegiatan survei seismik di Lapangan Tunu, Kalimantan Timur yang berlangsung sejak April 2012. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menentukan dan mencari lokasi reservoir yang menjadi target pengeboran dan lokasi sumur di zona Northwest Tunu.