EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih menjadi Rp 16,5 triliun per Desember 2014. Laba bersih meningkat sebesar 15,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 14,3 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pendapatan bunga bersih naik 21,2 persen menjadi Rp 32,0 triliun. Pendapatan operasional lainnya meningkat 13,5 persen menjadi Rp 9,0 triliun.
Total portofolio kredit tumbuh Rp 34,3 triliun atau naik 11,0 persen menjadi Rp 346,6 triliun per Desember 2014. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan ke segmen korporasi, komersial dan UKM.
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) tumbuh 3,2 persen menjadi Rp 54,7 triliun. Pertumbuhan KPR terutama terjadi di kuartal IV 2014, setelah selama empat triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan yang relatif datar. Pertumbuhan tersebut didorong langkah BCA dalam mengurangi suku bunga KPR pada September 2014.
Kredit kendaraan bermotor naik 8,3 persen menjadi Rp 28,9 triliun. Sementara, outstanding kartu kredit tumbuh 18,5 persen menjadi Rp 8,8 triliun. BCA mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,6 persen dengan rasio cadangan sebesar 324,2 persen.
"Pencapaian ini didukung kualitas portofolio kredit, franchise pendanaan yang solid, efisiensi operasional yang terjaga dan kontribusi laba dari anak perusahaan," kata Jahja, Kamis (5/3) sore.
Jahja mengatakan kontribusi anak perusahaan yang terbesar yakni BCA Finance dimana profitnya mendekati Rp 1 triliun. Selain itu, ada bank syariah, general asuransi, financing roda dua, life insurance dan lainnya. Ke depan diharapkan semakin banyak diversifikasi produk dari anak perusahaan sehingga kontribusi anak-anak perusahaan semakin besar bagi BCA.