EKBIS.CO, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia mencatat pertumbuhan premi bruto asuransi umum tahun 2014 sebesar 19,87 persen. Premi bruto asuransi umum tercatat sebesar Rp 56,1 triliun, dibanding tahun 2013 sebesar Rp 46,8 triliun.
Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor mengatakan, pertumbuhan terbesar di akhir tahun 2014 dibukukan oleh lini usaha asuransi surety bond (penjaminan) sebesar 105 persen, disusul lini usaha asuransi energi sebesar 33 persen. Namun, secara nominal pertumbuhan terbesar dibukukan oleh lini usaha asuransi properti sebesar Rp 3,4 triliun. Lini usaha properti kembali mendominasi perolehan premi bruto mengalahkan lini usaha motor yang bertahan selama lima tahun.
“Pertumbuhan perolehan premi bruto asuransi umum tahun 2014 mencatatkan pertumbuhan yang lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan premi tahun 2013 yang dicatat sebesar 20,1 persen,” kata Julian dalam siaran pers, Senin (9/3).
Sementara itu, klaim bruto pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 23,5 triliun, meningkat sebesar 28,41 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 18,3 triliun. Peningkatan klaim tertinggi periode ini tercatat pada lini usaha asuransi surety bond sebesar 417,3 persen. Namun secara nominal peningkatan klaim terbesar dibukukan oleh lini usaha asuransi properti sebesar Rp 1,5 triliun.
Loss Rasio 2014 dibukukan sebesar 42,6 persen, dibandingkan tahun 2013 meningkat sebesar 39,1 persen. Rasio klaim tertinggi terjadi pada lini usaha asuransi energi tercatat sebesar 83,2 persen.
“Secara umum industri berjalan normal, tidak ada klaim katastropik, sehingga loss ratio masih dalam batasan normal,” imbuhnya.