EKBIS.CO, JAKARTA—Kementerian Perhubungan membantah kalau hanya negara Jepang saja yang dilibatkan dalam pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Karena proyek ini sifatnya terbuka bagi semua pihak.
Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Kemenhub, Adolf R Tambunan menyatakan pelibatan lembaga lembaga Japan International Cooperation Agency (JAICA) hanya sebatas melakukan studi kelayakan. Dirinya membantah juga kalau sudah ada kesepakatan loan dengan negara Jepang. “ Pak Menhub bilang nanti proyek ini dibuka saja untuk swasta yang mau menggarap,” kata dia dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Sabtu (28/3).
Dia menambahkan saat ini negara lain seperti Korea Selatan juga sudah berminat terkait proyek ini. Jadi nanti kita rencana buka tender. Selain itu, kata dia, pihaknya juga mendorong adanya pembentukan konsorsium nasional. “ Jadi tak benar kepentingan nasional tidak diperhatikan dalam proyek tersebut,” ujar dia.
Sebelumnya lembaga Indonesia Resources Studies (IRESS) menyatakan pembangunan pelabuhan Cilamaya harus memperhatikan kepentingan nasional. Lembaga ini mengkritisi dominannya JAICA dalam rencana proyek ini. Selain itu, lembaga ini menilai proyek ini lebih menguntungkan negara Jepang.
Ini terkait dengan lokasi Cilamaya di Karawang yang dekat dengan pabrik industri otomotif di sana. Karena secara bisnis akan memotong ongkos transportasi perusahaan Jepang.