Ahad 29 Mar 2015 18:49 WIB

Kadin 'Putus Asa' dengan Kondisi Rupiah

Rep: Sonia Fitri/ Red: Bayu Hermawan
Dollar Semakin Menguat: Teller menghitung dollar di Banking Hall Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (11/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Dollar Semakin Menguat: Teller menghitung dollar di Banking Hall Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (11/3).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar dinilai memberatkan kalangan pengusaha menengah ke bawah. Hal tersebut karenasebagian besar mengandalkan bahan baku dari impor.

"Contohnya, pengusaha sarung terpaksa menurunkan separuh atau 50 persen dari produksinya karena 75 persen bahan bakunya dari impor," ujarnya dalam sebuah diskusi pada Ahad (29/3).

Ia melanjutkan, contoh lain adalah pengusaha tempe yang memang tidak menaikkan harga, namun memperkecil ukuran tempe yang diproduksi karena bahan baku kedelainya impor. Begitu juga dengan perusahaan farmasi yang dikatakannya kewalahan dengan hantaman pelemahan kurs mengingat porsi 94 persen hingga 95 persen bahan baku obat dibeli dari luar negeri.

Sarman mengaku heran dengan pemerintah yang sampai saat ini hanya bisa mengatakan jangan panik terhadap kenaikan nilai tukar dolar. Padahal, para pengusaha sudah sangat amat bertahan untuk tidak panik.

"Kalau dolar terus-menerus menguat, bagaimana kami tidak panik," katanya.

Situasinya, lanjut dia, pengusaha pun punya tanggugan pengeluaran di antaranya menggaji para karyawan. Jika kondisi terus merugi karena rupiah, UKM kerap melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai langkah efisiensi perusahaan.

"Ini yang sebetulnya tak mereka inginkan," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia Jakarta Natsir Mansyur menambahkan, rupiah saat ini masih dikondisikan agar bergantung pada dollar. Makanya, rupiah menjadi lemah dan terombang-ambing.

Situasi tersebut adalah akumulasi dari banyaknya perusahaan-perusahaan swasta hingga Badan Usaha Milik Negara yang bertransaksi dalam jumlah besar dengan menggunakan mata uang dollar AS.

"BUMN saja di Tanjung Priok (transaksi) pakai dollar," kata dia.

Oleh karena itu, Natsir meminta pemerintah jangan sampai membuat para pengusaha kecil putus asa. Pemerintah harusnya segera melakukan langkah nyata terkait terus melemahnya nilai rupiah. Sebab imbauan yang dilakukan pemerintah selama ini, menurut Natsir, tidak cukup untuk menyelesaikan masalah perekonomian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement