Rabu 15 Apr 2015 16:04 WIB

AS Borong Kopi Indonesia Senilai 6,5 Juta Dollar

Red: Esthi Maharani
Produksi kopi tradisional. (ANTARA/Ampelsa)
Foto: Antara/Ampelsa
Produksi kopi tradisional. (ANTARA/Ampelsa)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Para pengusaha kopi Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Amerika Selatan, memborong kopi spesial asal Indonesia yang ditampilkan pada pameran Specialty Coffee Association of America (SCAA), 9-12 April 2015 di Washington State Convention Center, Seattle, AS. Nilai total transaksi hampir mencapai 6,5 juta juta dolar AS.

"Perkiraan hasil transaksi ini cukup menggembirakan. Kami berharap akan ada banyak lagi transaksi lanjutan," kata Atase Perdagangan Indonesia di Washington D.C., Made Marthini, Rabu (15/4).

Menurut Made, Indonesia memperkenalkan berbagai produk kopi, namun transaksi dagang yang terbesar masih pada produk green bean (biji kopi). Produk varian kopi seperti biskuit dan permen dari kopi, cofee mix 3in-one, roasted dan grinded, serta kopi dingin (cold brew coffee) juga mendapat perhatian para pembeli asal Amerika Latin dan Amerika Selatan.

"Selain membeli kopi Jawa Timur, pembeli Kolombia dan Meksiko juga melakukan pembelian biskuit rasa kopi yang menurut mereka akan laku karena cocok dengan selera di negara mereka," ujar Made.

Selain itu, ada juga produk yang berkaitan dengan food service yang juga diburu pembeli, antara lain gelas kertas (paper cups) sebagai wadah kopi panas, kopi instan, teh, dan daun kopi.

Pada tahun depan Indonesia berencana kembali berpartisipasi di SCAA ke-28 yang akan diselenggarakan di kota Atlanta.

"Mudah-mudahan tahun depan Indonesia mampu meningkatkan profil kopi spesial Indonesia sehingga memberi kontribusi bagi ekspor. Bukan hanya produk green bean, tetapi juga produk inovatif bernilai tambah lainnya yang terkait kopi, seperti mesin roasting, alat brewing kopi, dan sebagainya," ujar Made.

Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-6 atau naik satu peringkat dari tahun sebelumnya sebagai negara sumber impor kopi AS dengan pangsa pasar sebesar 5,49 persen yang berada di bawah Brasil, Kolombia, Vietnam, Kanada, dan Guatemala.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement