EKBIS.CO, BALIKPAPAN -- Total E&P Indonesie menjadwalkan pengeboran sumur baru sudah bisa dimulai di Anjungan Jempang-Metulang, South Mahakam Project, di Blok Mahakam, Kalimantan Timur, mulai pekan depan.
"Rig pengeboran juga sudah siap di Tanjung Batu, tinggal ditarik ke sini," kata Project Manager SMK3 South Mahakam, Wirajaya, di Balikpapan, Kamis (16/4).
Anjungan Jempang-Metulang didirikan lebih kurang 40 kilometer atau sekitar 21 mil arah barat Balikpapan. Pada anjungan itu sudah tersedia tujuh slot tempat sumur yang akan segera dibor. Seperti karakteristik sumur-sumur yang ada di South Mahakam yaitu Main Stupa, West Stupa, dan East Mandu yang letaknya saling berdekatan, pada sumur-sumur Jempang Metulang pun diduga kuat akan keluar gas alam.
"Jadi, kami membangun anjungan Jempang-Metulang ini dengan spesifikasi untuk gas," jelas Wirajaya.
Anjungan itu dibangun dengan kapasitas maksimal 150 juta standar kaki kubik gas per hari (mmscfd).
"Kalau yang keluar minyak tentu kita tak menolak juga," tambah Field Operation Chief Total E&P Indonesie, Chandra Irawan.
Menurut ia, jika semua lancar, setelah pengeboran dimulai pada pertengahan April ini, diharapkan pada September mendatang sudah akan terlihat hasilnya.
Bila pada pengembangannya diperlukan sumur-sumur baru, pada Jempang-Metulang juga tersedia dua slot cadangan sehingga maksimal akan ada sembilan sumur.
Gas yang diproduksikan dari lapangan South Mahakam dialirkan ke fasilitas Total Indonesie di Senipah, yang berjarak lebih kurang 70 kilomter arah utara Balikpapan dengan pipa bawah laut. Pipa sepanjang 120 kilomter itu dibentang mengikuti kedalaman dasar laut yang di kawasan itu rata-rata 50 meter lebih. Dari Senipah, setelah menjalani proses yang diperlukan, gas dipompa ke kilang LNG yang dioperasikan PT Badak di Bontang untuk kemudian diekspor.
Sejak tahun 2000-an, Total E&P Indonesie menjadi pemasok hingga 82 persen dari gas yang diolah di Bontang dengan produksi 1,7 miliar kaki kubik per hari.
Dengan diserahkannya pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina mulai 1 Januari 2018, pengembangan South Mahakam dengan anjungan Jempang-Metulang ini akan menjadi proyek terakhir Total Indonesie di Blok Mahakam. Kontak Total Indonesie kepada pemerintah Indonesia berakhir pada 31 Desember 2017 mendatang.
"South Mahakam ini termasuk bagian yang juga kita kembalikan kepada pemerintah," kata Kepala Departemen Media Total E&P Indonesie, Kristanto Hartadi.