EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang gencar-gencarnya memopulerkan energi baru terbarukan. Hal itu terlihat dari upaya kementerian memberikan anggaran besar untuk energi baru dan terbarukan.
Menteri ESDM Sudirman Said berujar, agar mempermudah pemahaman masyarakat akan istilah "energi baru terbarukan", energi dibagi menjadi dua: lama dan baru.
"Energi lama (fosil, minyak, batu baru) dan energi baru (yang dapat diperbarukan). Kita punya potensi energi baru, hydro ada 75 Gigawatt, geotermal, surya 112 Gigawatt, angin 950 Gigawatt, biofuel 32 Gigawatt, biomass 32 Gigawatt, panas bumi 28,8 Gigawatt," kata Sudirman, Jumat (17/4).
Sudirman menambahkan, sehebat apapun berinvestasi di sektor minyak dan gas bumi, nanti suatu saat akan habis. Melihat fakta bahwa energi fosil mau tidak mau akan habis, maka pemerintah mau tidak mau juga, harus mulai mengenalkan energi baru kepada masyarakat. "Suatu saat ini semua akan menjadi mainstream," ujar dia.
Sudirman menunjukkan ke grafik anggaran bahwa sektor energi terbarukan akan mendapat postur anggaran yang besar.
"Depan porsi yang hijau meningkat dramatis. APBN tahun ini Rp 15 Triliun, tahun depan akan menjadi Rp 25 Triliun. Yang hijau EBTKE porsi besar. Yang merah, migas. Yang kita siapkan adalah dana stimulus. PLN pun begitu," jelas dia.