EKBIS.CO, JAKARTA -- Peningkatan kapabilitas pemuda mendukung gerakan ekonomi hijau guna menghadapi tantangan pengelolaan lingkungan di masa depan mesti dipupuk sejak dini.
"Generasi muda adalah penggerak agenda pencerahan dan perubahan, sehingga peranannya dalam mendorong berbagai aktivitas lingkungan tidak dapat diabaikan," kata Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahrga bidang Pengarusutamaan Pemuda dan Olahraga Adiyati Noerdin di Tropical Landscapes Summit: A Global Investment Opportunity, Senin (27/4).
Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang sekarang menjabat UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN) Leadership Council Mari Elka Pangestu menambahkan, generasi muda sebagai penerus memiliki kewajiban untuk menjalankan usaha dalam mempertahankan keberlangsungan lingkungan. Terlebih di zaman "melek informasi" sekarang ini, pembangunan ekonomi berkelanjutan adalah hal yang dapat diraih dengan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan yang tepat.
Sejumlah peran nyatanya telah dilakukan kalangan muda dalam mendukung ekonomi hijau. Di antaranya Adeline Tiffanie Suwana melalui gerakan Sahabat Alam-nya. Dalam kiprahnya, peraih penghargaan The International Diana Award 2013 dari Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron ini berhasil menggerakkan ratusan anak muda menanami kembali hutan mangrove di Jakarta yang dilanjutkan dengan berbagai program restorasi lingkungan.
Inovator muda lainnya yakni Vania Santoso, pendiri A Vision Concern About Renewing Environment (AV CARE) atau AV Peduli. Ia mengeksplorasi ide daur ulang sampah rumahan menjadi produk pakaian dan aksesoris yang bernilai jual tinggi. AV Peduli juga giat melakukan kegiatan revitalisasi sungai dan pemberdayaan masyarakat di bantaran sungai untuk mengolah produk limbah menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi.