EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melantik dua pemimpin satuan kerja Kantor Pusat BI pada Rabu (4/9/2024). Ia menancapkan harapan pada para pimpinan anyar tersebut untuk bisa mengoptimalkan pemanfaatan artificial intelligence (AI) dan pengembangan ekonomi hijau dalam menciptakan inovasi di BI.
Kedua pejabat yang dilantik tersebut yakni Riza Tyas U.H dan Anastuty K. Riza Tyas U.H memperoleh jabatan Kepala Departemen Statistik, yang efektif menjabat sejak 2 September 2024. Ia sebelumnya merupakan Kepala Grup Statistik Domestik dan Quality Assurance.
Adapun Anastuty K. menduduki posisi sebagai Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau yang efektif menjabat pada 1 Oktober 2024. Ia sebelumnya menjabat Kepala Departemen Pengembangan UMKM & Pelindungan Konsumen.
Dalam keterangan pers, Gubernur Perry menyampaikan harapannya agar pemimpin baru dapat terus berinovasi memperkuat seluruh proses bisnis yang ada di Bank Indonesia, dengan mengoptimalkan pemanfaatan AI.
"Hal ini sejalan dengan perkembangan digitalisasi yang semakin pesat terutama dalam pengolahan data sebagai bagian strategis dari perumusan kebijakan Bank Indonesia," isi keterangan resminya, Rabu (4/9/2024).
Lebih lanjut ditekankan oleh Perry, agar para pemimpin baru tersebut juga dapat meningkatkan eksposur dan peran BI, baik di kancah nasional maupun internasional.
Kemudian, disebutkan olehnya mengenai Departemen Ekonomi-Keuangan Inklusif dan Hijau atau DEIH yang dipimpin Anastuty K. Perry menyebut, sebagai bentuk transformasi BI dalam mewujudkan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, BI mendorong pengembangan ekonomi-keuangan yang inklusif dan hijau. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), Bank Indonesia.
"Hal ini didukung dengan penyempurnaan organisasi melalui pembentukan satuan kerja baru yaitu Departemen Ekonomi-Keuangan Inklusif dan Hijau (DEIH) yang diharapkan akan mendukung pencapaian visi Bank Indonesia menjadi bank sentral yang hijau baik di bidang kebijakan maupun kelembagaan," terangnya.