EKBIS.CO, CANBERRA -- Eksportir Australia menyatakan tetap melanjutkan kerja sama dagang dengan Indonesia meskipun kedua negara sedang mengalami ketegangan diplomatik. Indonesia merupakan pasar ekspor penting bagi Australia dan mitra dagang terbesar ke-12 secara keseluruhan.
Sebagaimana dikutip dari ABC, Kamis (30/4), perdagangan dua arah itu bernilai hampir 15 miliar dollar pada 2013. Untuk komoditas gandum saja, Indonesia menjadi pasar ekspor terbesar Australia yakni 1,4 miliar dollar pada 2013. Selain itu, Indonesia juga pasar penting bagi ternak, hortikultura dan gula asal Australia. Mereka juga yakin Indonesia tak akan membatasi perdagannya dengan Australia.
Meski begitu, eksportir di beberapa sektor memang memantau perkembangan isu pekan ini. Namun, pantauan lebih berdasar menambah kepekaan pasar.
Meski ada spekulasi tentang dampak potensial dari ketegangan politik terhadap ekspor sapi, peternak Australia mengakui importir Indonesia belum terpengaruh isu tersebut. Ekspor hewan hidup Australia ke Indonesia senilai 302.000.000 dollar pada tahun 2013.
Sementara itu, sikap eksportir hortikultura dan gandum juga belum terdampak perkembangan politik yang ada. Menurut mereka, hingga kini belum ada indikasi Indonesia akan melakukan pembatasan impor. Sebagaimana diketahui, Australia menyediakan lebih dari 60 persen impor gandum Indonesia pada tahun 2013.
"Tentu, kami gugup ketika acara berpotensi berdampak pada pasar gandum yang paling penting kami," kata ketua Grain Growers, Andrew Carberry kepada ABC Rural.
Sebelumnya Indonesia telah menyatakan ingin membatasi nilai impor gandum Indonesia senilai tidak lebih dari 50 persen. Indonesia pun telah mengatakan akan mendorong swasembada gandum.