Kamis 30 Apr 2015 13:45 WIB

Pajak Jadi Sektor yang Perlu Dioptimalkan Pemerintah

Rep: c23/ Red: Satya Festiani
 Warga mengantre untuk menyerahkan SPT Tahunan PPh di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (31/3).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warga mengantre untuk menyerahkan SPT Tahunan PPh di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (31/3). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Peneliti ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menjelaskan turunnya harga minyak global memang berdampak pada penerimaan pendapatan negara.

Namun, lanjutnya, pemerintah masih bisa mengoptimalisasi sektor lain untuk tetap menstabilkan pendapatan, seperti pajak.

"Karena pendapatan negara dari sumber daya alam hanya 15 persen. Penerimaan terbesar kita berasal dari sektor pajak, yaitu sekitar 80 persen," papar Enny ketika menggelar diskusi mingguan INDEF, Kamis (30/4).

Namun Enny menilai penerimaan pajak negara pada pemerintahan Jokowi Widodo (Jokowi) juga menurun. Hal ini, kata dia, menjadi tugas wajib Direktorat Jendral (Dirjen) pajak.

Menurutnya, Dirjen pajak harus bisa meningkatkan kepatuhan wajib pajak. "Karena penerimaan pajak Indonesia masih suka bocor," ungkap Enny.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement