EKBIS.CO, MATARAM -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat, Wahyudin mengatakan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang melambat menyebabkan penurunan angka kemiskinan cenderung melambat. Termasuk, program penanggulangan kemiskinan yang kerap tidak tepat sasaran menyebabkan penurunan angka kemiskinan di NTB melamban.
“Angka kemiskinan mencapai 17,05 di NTB relative melamban. Karena sasaran program penanggulangan kemiskinan belum tepat sasaran seperti pembagian raskin banyak diterima oleh orang yang tidak memiliki haknya,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (6/5).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang melamban pun berpengaruh terhadap penurunan angka kemiskinan. Dimana, cenderung melamban. Meski tidak serta merta pertumbuhan ekonomi tinggi maka penurunan angka kemiskinan cepat.
Ia menuturkan, hingga September 2014 angka kemiskinan di NTB mencapai 17,05 persen. Sementara, dari sisi mikro rumah tangga sasaran penerima bantuan mencapai 802.313. Meski begitu, sampai saat ini rumah tangga sasaran yang mendapatkan bantuan hanya 471.566.
Dirinya menambahkan pertumbuhan ekonomi NTB di triwulan pertama sebesar 16,8 persen. Dimana, pertumbuhan didorong oleh produksi PT Newmont. Namun, pertumbuhan tersebut tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap masyarakat disebabkan sebagian masyarakat di NTB hidup mengandalkan pertanian.