Kamis 07 May 2015 15:27 WIB

IMF: Indonesia Punya Modal Kejar Pertumbuhan Ekonomi

Rep: satria kartika yudha/ Red: Esthi Maharani
Dana Moneter Internasional (IMF)
Foto: www.topnews.in
Dana Moneter Internasional (IMF)

EKBIS.CO, JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) menilai Indonesia sudah memiliki modal untuk mendorong pertumbuhan di tengah tren perlambatan ekonomi global.

Deputi Direktur Departemen Asia Pasifik IMF Kalpana Kochar mengatakan, modal pertama yang dimiliki Indonesia adalah besarnya belanja pemerintah untuk membangun infrastruktur.

"Ide menggenjot pembangunan infrastruktur adalah ide bagus guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi," kata Kochar di kantor Bank Indonesia, Kamis (7/6).

Pembangunan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan karena terdapat banyak aktivitas ekonomi dalam prosesnya. "Yang penting pemerintah Indonesia harus segera merealisasikannya," ujar dia

Seperti diketahui, pemerintah menganggarkan belanja infrastruktur sebesar Rp 290,3 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015. Jumlah itu naik Rp 100 triliun dari APBN 2015 yang telah ditetapkan pada era pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono. Peningkatan belanja infrastruktur didapat dari hasil realokasi subsidi bahan bakar minyak.

Selain infrastruktur, modal lain yang dimiliki Indonesia adalah iklim investasi. Dia memandang, kebijakan pemerintah memudahkan proses investasi melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) akan sangat bermanfaat mengundang masuknya investasi. Baik itu investasi asing maupun domestik.

Yang ketiga dan yang tak kalah penting, tambah Kochar, Indonesia memiliki bonus demografi dimana penduduk produktif lebih banyak dari penduduk tak produktif. Suatu negara yang memiliki banyak penduduk usia produktif, secara otomatis seharusnya produktivitas dapat meningkat yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Jadi, Indonesia sebenarnya sudah punya modal untuk mengejar pertumbuhan ekonomi," ujar dia.

Rochar menambahkan modal-modal tersebut sangat bermanfaat untuk mengompensasi anjloknya harga komoditas yang saat ini menjadi salah satu penyebab utama melambatnya ekonomi global.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement