EKBIS.CO, DENPASAR -- Untuk memandirikan para istri sopir taksi Blue Bird, perusahaan taksi itu memberikan pelatihan menjahit bagi mereka. Di Bali, kata Humas Blue Bird, Teguh Wijayanto, sudah ada 28 orang yang ikut pelatihan.
"Setiap angkatan satu kelas dengan peserta 28 orang," kata Teguh pada wartawan di Denpasar, Jumat (15/5).
Hal itu dikemukakan Teguh terkait pembinaan bagi keluarga sopir taksi Blue Bird. Istri sopir taksi Blue Bird harus punya kemampuan yang membuat dia mandiri. Istri, kata Teguh, harus mandiri walaupun peghasilan suaminya sebagai sopir taksi sudah mencukupi untuk memenuhi keperluan rumah tangga.
Dikatakan Teguh, pelatihan menjahit yang diberikan Blue Bird baru pertama kali dilakukan dan diharapkan jumlahnya terus bertambah. Ada sebanyak 750 armada Blue Bird di Bali yang istri para sopirnya akan mengikuti pelatihan ini. "Dalam pelatihan, selain memberikan keterampilan, juga diberikan wawasan agar mereka bisa mandiri," kata Teguh.
Sementara itu, mengenai kegiatan CSR Blue Bird di Bali, Teguh menyebutkan pihaknya menyeponsori kegiatan upacara agama Hindu, yakni ritual potong gigi bersama-sama. Kegiatan ritual Hindu itu biasanya dilakukan secara perorangan dengan biaya lumayan mahal. "Tapi kalau penyelenggaraannya secara bersama-sama, biaya bisa lebih dihemat," kata Teguh.
Kegiatan potong gigi bersama awalnya hanya diperuntukkan bagi karyawan Bue Bird saja. Namun, dalam perkembangannya, banyak warga masyarakat yang ikut serta dan kini jumlahnya sudah mencapai 25 peserta. Kegiatan potong gigi bersama akan dilaksanaan, Sabtu (16/5).