EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (21/5) pagi bergerak menguat sebesar 35 poin menjadi Rp 13.125 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.160 per dolar AS. Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan mata uang rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS menyusul pernyataan bank sentral AS (the Fed) yang belum menaikkan suku bunganya (Fed fund rate) pada bulan Juni nanti.
Ia menambahkan rupiah berpeluang menguat lebih tinggi terutama jika data Cina mencatatkan hasil positif. Pelaku pasar sedang menantikan data manufaktur Cina pada hari ini. "Pernyataan the Fed yang masih enggan menaikkan suku bunga, berpeluang untuk menekan mata uang dolar AS di negara berkembang termasuk di Indonesia," katanya.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga dibuka menguat sebesar 17,23 poin seiring dengan pelaku pasar yang kembali melanjutkan aksi beli. IHSG BEI dibuka naik 17,23 poin atau 0,33 persen menjadi 5.309,98. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 4,38 poin (0,48 persen) menjadi 926,71.
"Laju IHSG BEI masih mampu bergerak naik seiring dengan masih adanya animo investor untuk melanjutkan pembelian saham," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.