EKBIS.CO, TOKYO -- Malaysia dan Jepang akan meningkatkan kerja sama mereka di berbagai bidang, termasuk keuangan Islam.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak yang berkunjung selama tiga hari ke Jepang pada Selasa (26 /5) mendukung upaya Jepang memasuki pasar Islam. Selama kunjungannya ke Jepang, ia mencapai kesepakatan dengan rekannya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti industri makanan halal dan keuangan Islam.
"Kami membahas dukungan dari pemerintah Jepang dan otoritas untuk mendorong perusahaan-perusahaan Jepang, lembaga keuangan, dan investor untuk terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan keuangan Islam dengan Malaysia. Kami pada gilirannya akan menawarkan bantuan teknis ke Jepang di bidang ini,’’ kata Najib seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (27/5).
Beberapa bank Jepang sebenarnya telah memperkenalkan keuangan Islam. Namun, pemahaman peluang bisnis katering untuk Muslim masih terbatas. Jepang memang masih baru untuk bisnis katering untuk Muslim.
Restoran Muslim bisa jadi yang paling maju di Jepang, dimana Jepang mencoba menawarkan masakan halal untuk meningkatkan jumlah wisatawan Muslim, terutama dari Malaysia dan Indonesia. Najib juga memberikan pidato pada pertemuan meja bundar Yayasan Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF) Foundation dan Aliansi Forum Foundation (AFF) di Tokyo. Forum ini adalah untuk membantu menghubungkan Jepang dan dunia Muslim.
Dengan kerja sama yang lebih baik, Malaysia berharap membantu perusahaan-perusahaan Jepang, akademisi, dan dokter mendapatkan keterampilan untuk mereka sendiri. Kemudian untuk berpartisipasi secara aktif di pasar Islam.
Petugas perusahaan di Rohto Pharmaceutical R & D Department, Katsuya Hisamichi mengakui dunia Muslim merupakan bidang baru bagi mereka. ‘’Kami belum punya pengalaman dengan negara-negara Muslim,’’ katanya.
Nobuaki Kurumatani, wakil presiden dan anggota dewan di Sumitomo Mitsui Banking Corporation mengatakan, pihaknya memulai kegiatan keuangan Islam mulai pada tahun 2008. Konsepnya dari SMBC Eropa yang mencakup negara Timur Tengah.
‘’Kita sekarang berfokus pada Asia. Saya pikir dua pasar besar masih tumbuh, dan langkah berikutnya yang paling menjanjikan berfokus pada pasar Afrika,’’ ujarnya.
Ekonomi Islam diperkirakan akan tumbuh dua digit selama beberapa tahun ke depan. Keuangan Islam global diperkirakan 2 triliun dolar AS, sedangkan pasar halal bernilai sekitar 2,3 triliun dolar AS.